Suka Dan Duka Menjadi Seorang “Guru Insan Mulia”

5/5

SMAIT Insan Mulia Boarding School Pringsewu, dikenal sebagai SMAIT IMBOS Pringsewu adalah sekolah yang berbasis pondok pesantren modern yang terletak di antara persawahan, tepatnya di Kelurahan Margakaya, Kabupaten Pringsewu dan berada di bawah naungan Yayasan Insan Mulia Pringsewu Lampung. SMAIT IMBOS Pringsewu secara resmi berdiri melalui SK pendirian nomor 06/SK.YIM-PL/II/2020, pada tanggal 02 Februari 2020 dengan Angkatan pertama berjumlah 76 peserta didik yang terdiri dari 39 santri putri dan 37 santri putra. Meski dikenal sebagai sekolah yang berbasis pondok pesantren dengan ciri khas nilai-nilai ke-Islaman yang dijunjung tinggi, SMAIT IMBOS juga merupakan sekolah dengan pembelajaran berbasis teknologi dengan kurikulum Nasional yang mengedepankan IPTEK. Hal ini didukung dengan tersedianya Sumber Daya Manusia berupa para pendidik muda yang siap berkembang dan beriringan dengan kemajuan teknologi. Para pendidik di SMAIT IMBOS Sebagian besar merupakan fresh graduate dari Perguruan Tinggi ternama diantaranya Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Lampung, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Sebelas Maret, dan beberapa kampus lainnya. Hadirnya SMAIT IMBOS adalah upaya untuk memajukan dunia Pendidikan di Kabupaten Pringsewu khususnya dan diharapkan akan menjadi pilihan santri-santri dari seluruh Indonesia kedepannya. Hal ini menjadi sebuah kenyataan saat ini, dimana santri IMBOS tidak hanya berasal dari lingkup Kabupaten Pringsewu atau Provinsi Lampung semata tetapi dari berbagai penjuru Indonesia.

Gambar 1. Gerbang masuk Pondok Pesantren IMBOS Pringsewu

Saya adalah salah seorang pendidik di SMAIT IMBOS Pringsewu sejak awal Tahun Pelajaran 2022/2023. Setelah melalui proses Panjang yakni mengikuti seleksi pemberkasan, tes tertulis, tes microteaching, hingga tes wawancara, tepatnya pada tanggal 18 Juli 2022 adalah hari pertama saya mengajar di SMAIT IMBOS Pringsewu, menjadi salah satu dari 11 pendaftar yang lulus seleksi, mengalahkan 500 pendaftar yang lain. SMAIT IMBOS merekrut pegawai Pendidik dan Kependidikan dengan sangat ketat sehingga terdata pada tahun 2023 SMA IT IMBOS telah memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang professional, dengan jumlah guru 35 orang dan 3 orang staf kependidikan, Sumber Daya Manusia yang telah dimiliki tentu menjadi bekal SMAIT IMBOS untuk dapat terus menjadi Lembaga Pendidikan yang berkualitias dan kompetitif sesuai dengan visinya yaitu, “Menjadi lembaga pendidikan islam menengah atas yang berkualitas dan kompetitif dalam melahirkan imam peradaban islam yang bertaqwa, cerdas, dan berakhlaq mulia”. Berdasarkan cita-cita berdirinya SMAIT IMBOS yang tertuang dalam Visi sekolah, maka segenap stakeholder dan pegawai dilingkungan SMAIT IMBOS memiliki semangat yang sama untuk mencapai Visi yang luarbiasa tersebut. Untuk mendukung terselenggaranya pembelajaran yang efektif dan berkualitas.

SMAIT IMBOS Pringsewu, dalam proses pembelajarannya menggunakan 2 kurikulum nasional, yaitu kurikulum 2013 yang pada saat ini diterapkan untuk jenjang kelas 11 dan 12, serta kurikulum merdeka untuk jenjang kelas 10. Saya merasa sangat senang karena dalam hal ini saya diberikan kesempatan untuk ikut andil dalam kurikulum yang baru saja diterapkan yaitu Kurikulum Merdeka, sebagai salah satu dari komite pembelajaran. Atas Amanah tersebut, saya menjadi lebih banyak mempelajari mengenai perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum merdeka, mengonsep projek penguatan profil pelajar Pancasila yang sesuai dengan kebutuhan santri dan sekolah, serta mempelajari bagaimana teknis pembelajaran yang dianjurkan untuk diterapkan di kurikulum merdeka. Selain itu, saya juga diberikan kesempatan untuk ikut andil dalam berbagai kegiatan kepanitiaan seperti Sumatif Tengah Semester, Akreditasi Sekolah, dan lain-lain. Pembelajaran yang dilaksanakan di SMAIT IMBOS, khususnya pada mata pelajaran sejarah, dapat terlaksana dengan baik. Kurikulum Merdeka memotivasi saya untuk terus berusaha melaksanakan pembelajaran yang aktif, menjadikan siswa sebagai student center, serta menggali kemampuan siswa agar saya bisa mengajar sesuai dengan fasenya.

SMAIT IMBOS bagi saya sudah seperti rumah kedua, Disini saya sebagai seorang fresh graduate guru sejarah yang baru bekerja menginjak setahun telah banyak mendapatkan suka dan duka menjadi seorang guru (Ustadz) di sekolah ini. Menjadi seorang guru di SMAIT IMBOS adalah suatu kebanggaan bagi saya, dimana banyak hal yang dapat saya ambil sebagai pelajaran dan menambah pengetahuan yang berkaitan dengan Pendidikan dan lebih memahami karakter anak-anak yang beranekaragam keunikannya, dari santri yang pendiam, hingga suka sekali berbicara. Dari santri yang sangat menurut hingga yang hobi bernegoisasi. Tapi meskipun demikian, santri-santri SMAIT IMBOS adalah anak-anak yang memiliki semangat belajar tinggi, tidak peduli dengan keterbatasan yang mereka miliki karena berada di pesantren, Pernah suatu Ketika hal unik terjadi. Hal yang menjadi salah satu pengalaman yang tidak akan saya lupakan dalam hidup saya. Hari itu, seorang santri putri kelas XI tiba-tiba menghampiri saya di ruang guru. Matanya berbinar dan tangannya menggenggam selembar kertas yang sudah terdapat beberapa tambahan catatan di dalamnya. Santri tersebut meminta saya yang sebagai guru sejarah ini untuk mendampingi dan melatih santri tersebut dan 2 orang temannya untuk mengikuti perlombaan LCT PAI di SMA Al Kautsar Bandar Lampung. Saat itu saya kaget bercampur ragu, tetapi santri putri yang menghampiri saya tetap memohon. Akhirnya saya “iya”-kan permintaannya dan melatihnya Bersama dengan 2 orang santri putri lainnya untuk mepersiapkan perlombaan di SMA Al Kautsar Bandar Lampung. Sungguh anugerah yang sangat luar biasa bahwa hasil dari perlombaan itu adalah SMAIT IMBOS Pringsewu berhasil mendapatkan Juara 1. Hal ini tentu menjadi pengalaman yang sangat luar biasa.

Seorang guru juga dituntut harus memahami metode-metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan kepada siswanya agar siswa tersebut mudah dan memiliki keinginan belajar, maka dari itu hal yang saya lakukan adalah dengan mempersiapkan pembelajaran dengan membuat RPP maupun modul, serta rubrik penilaian yang menjadi bahan acuan ketika mengajar.

Menjadi sosok guru itu perlu perjuangan. Selain kita harus membuat para siswa selalu Bahagia dan mudah memahami materi yang kita sampaikan, kita juga harus siap mengahadapi karakter siswa untuk mampu mengambil hati siswa agar mereka selalu bersemangat dan terus senang dalam belajar. Tantangan lain datang dari bidang saya. Pelajaran Sejarah adalah pelajaran yang bisa dikatakan mudah namun sulit apabila tidak rutin dipelajari. Untuk itu, literasi siswa haruslah terus diasah untuk memahami pembelajaran sejarah. Namun, hal ini semakin ditambah berat ketika siswa kurang memiliki minat untuk membaca, dimana notabene sekarang teknologi semakin modern sehingga siswa-siswi pada era sekarang amatlah cenderung sedikit sekali yang memiliki minat membaca, misalnya ketika hendak mengunjungi perpustakaan mereka justru cenderung lebih asyik dengan gawainya dan bahkan sama sekali yang dibuka pada aplikasinya kebanyakan adalah main game. Oleh karena itu dengan adanya sekolah Islam yang basis unggul dalam bidang akademik, terkadang saya pun memanfaatkan teknologi dengan cara belajar menggunakan permainan seperti diadakannya quis melaui aplikasi yang bisa dimainkan pula melalui handphone, sehingga terkadang tak jarang siswa selalu menagih, dimana ketika pembelajaran dimulai mereka sangat antusias untuk belajar sambil bermain.

Saya pun merasa senang saat menjalani profesi sebagai guru apalagi saat mengajar bertatap muka dengan siswa siswi, segala beban yang ada dipikiran saya seolah hilang seketika, ketika saya bertemu dengan mereka. Walaupun mereka terkadang membuat saya kesal dan jengkel tetapi mereka semua sangat membuat saya bahagia dengan tingkah laku mereka yang kadang lucu, dan saya pun menyayangi mereka. Menjadi guru memanglah tidak mudah, namun jika dijalani dengan penuh keikhlasan semua kelelahan tidak akan terasa. Semua kelelahan yang saya rasakan tergantikan dengan rasa bahagia dan kebanggaan. Saya selalu berusaha ingin memberikan yang terbaik bagi anak didik saya. Walaupaun terkadang saya merasa belum dapat maksimal dalam serta pendampingan dan pembelajran, tapi saya berharap dari apa yang sudah saya berikan itu dapat bermanfaat bagi mereka di masa depan.

Dimasa sekarang, sekolah-sekolah bagus pasti tidak hanya menekankan prestasi siswa dibidang akademik saja, tetapi kegiatan di bidang non akademik tidak kalah penting untuk menjadi wadah anak didik dalan mencari dan mengembangkan bakat yang mereka miliki. Sejalan dengan hal tersebut, SMAIT IMBOS memiliki 16 ekstrakulikuler yang menjadi wadah bagi beragam minat siswa dibidang non akademik yaitu: paskibra, pencak silat, hadroh, web programming, karate, english club, taekwondo, pramuka, volly ball, basket, PMR, seni tari/dance, badminton, PIK, KIR, paskibra. Dari ekstrakulikuler tersebut, ekstrakulikuler yang paling banyak menyumbangkan prestasinya dan bahkan membawa pulang medali emas tingkat Nasional yaitu dari ekstrakulikuler pencak silat. Pada ekstrakulikuler lainpun banyak menyumbangkan medali-medalinya untuk sekolah, mulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi, hingga Nasional. Dari prestasi yang diraih tersebut, menandakan aktifnya siswa pada kegiatan ekstrakulikuler di sekolah yang diharapkan bisa terus dikembangkan dan terus meraih prestasi terbaiknya.

Gambar 2. Macam-macam Ekstrakulikuler di SMAIT IMBOS Pringsewu

Saat ini SMAIT IMBOS Pringsewu memiliki 14 rombel, yang terdiri dari 5 rombel kelas X, 5 Rombel kelas XI, dan 4 rombel kelas XII, dengan jumlah 394 siswa yang terbagi dalam kelas berbeda antara santri putri dan santri putra. SMAIT IMBOS Pringsewu menyediakan fasilitas terbaik yang diberikan kepada siswanya dengan tujuan untuk mendukung terciptanya pembelajaran yang kondusif dan berkualitas. Hal ini dapat diketahui dari beragam fasilitas yang disediakan seperti gedung sekolah tiga lantai, Wifi, CCTV, ruang kelas yang besar, laboratorium Pendidikan yang meliputi laboratorium komputer, laboratorium fisika, laboratorium biologi, laboratorium kimia dan loboratorium Bahasa yang sangat penting untuk menunjang program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) ditambah dengan adanya perpustakaan yang memadai dan pojok literasi disetiap kelas, serta toilet bersih dan sehat, selain itu sarana ibadah juga tidak luput dari perhatian sekolah, dimana Pondok Pesantren IMBOS memiliki 2 buah masjid yang dikhususkan untuk santri putri dan santri putra dilingkungan sekolah.

Gambar 3. Sarana Ruang Laboratorium Pendidikan di SMAIT IMBOS Pringsewu
Gambar 4. Sarana Tempat Ibadah Masjid dilingkungan Pondok Pesantren IMBOS Pringsewu

Sementara itu untuk mendukung Gerakan Literasi Sekolah (GLS) SMAIT IMBOS Pringsewu telah membentuk Tim GLS.

Struktur Kepengurusan Tim GLS SMAIT IMBOS Pringsewu


Penanggung Jawab:Rizal Ahmad, S.Pd.
Bidang kegiatan siswa:Muslihatun, S.Pd.
Bidang kegiatan Guru dan Karyawan:Septa Putri Nugraha, S.Pd.
Bidang Sarana Prasarana:Rizki Putra Adiwijaya, S.Pd.
Bidang Informasi:Afifa Turifqoh, S.Pd.
Pembina TIM GLS:Septianis Frishentina, S.Pd.
Ketua:Wildan Amadi, M.Pd.
Wakil Ketua:Nur Faradila Tsani, S.Pd.
Sekretaris:Sri Nur Hidayah, S.Pd.
Bendahara:Uswatun Hasanah, S.Pd.
Anggota/Bidang Kegiatan:(Guru, Wali Kelas, Pustakawan, Komite)
1) Bidang Baca Tulis1. Anis Rohmatusya’diyah, S.E.
2. Sumayyah Khairun Nisa, M.Pd.
2) Bidang Nomarica1. M. Kosim Ali, M.Pd.
2. Anika Lukita Putri, S.Pd
3) Bidang Finansial1. Niro Arif Sas, M.Pd.
2. Febri Mulyanti, S.Pd.
4) Bidang Sains1. Afrizal Halim, S.Si.
2. Via Aini, S.Pd
5) Bidang Digital1. Ardian Fahri, S.Pd.
2. Titik Zulaiha, S.Kom.
6) Bidang Budaya dan Kewargaan1. Isnaeni Setiowati, S.Pd.
2. Adriansyah, S.Pd.

Sementara itu, kegiatan literasi yang telah berjalan di SMAIT IMBOS Pringsewu adalah dilaksanakannya kegiatan membaca al-quran setiap pagi, kegiatan membaca dalam waktu lima belas menit yang dicatat oleh siswa dengan mengisi jurnal membaca, adanya mading di sekolah, blog dan website, pojok litearasi disetiap ruang kelas, dan adanya lab Bahasa yang mendukung pembelajaran, serta pembelajaran yang diterapkan dengan metode diskusi dan prsentasi sesuai dengan keterampilan abad 21 yang meliputi komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan kreatif.

Dalam bidang literasi prestasi yang telah diraih oleh siswa SMAIT IMBOS Pringsewu cukup membanggakan ditingkat provinsi maupun nasional, yakni diantarannya juara 1 musikalisasi puisi tingkat provinsi Lampung, juara 2 Speech Competition tingkat provinsi Lampung, juara 2 Nasional essai kebangsaan 2021, juara 2 nasional karya ilmiah tahun 2021, juara 2 story telling tingkat nasional.

Selain prestasi dalam bidang literasi, SMAIT IMBOS Pringsewu juga perlu mempersiapkan tantangan dalam membudayakan literasi di sekolah ke depannya yakni mempertahankan konsisten siswa untuk terus semangat menjalankan gerakan literasi. Oleh karena itu, agar dapat mepertahankan budaya literasi tersebut maka selalu diadakan kegiatan yang bervariatif terlebih siswa di SMAIT IMBOS merupakan bagaian dari pondok pesantren dimana mereka ada kalanya merasakan kejenuhan karena tidak diperbolehkan membawa gawai di lingkungan IMBOS. Sehingga diharapkan program literasi di SMAIT IMBOS dapat terus terlaksana dengan baik serta dapat membentuk karakter generasi yang literat.

Menjadi seorang guru bagi saya bukanlah sebuah pilihan kedua atau bahkan ketiga hanya karena masalah pendapatan yang membuat orang lain berfikir bahwa menjadi seorang guru bukanlah profesi idaman karena kecilnya pendapatan, tetapi menjadi seorang guru bagi saya adalah hal luarbiasa yang tidak semua orang sanggup untuk mengembannya. Mendengarkan curhatan anak didik, mengajari mereka dengan sepenuh hati dan merasakan kebahagiaan ketika melihat mereka berprestasi adalah hal yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata betapa bahagianya saya menjadi seorang guru bagi mereka.

Pada akhirnya yang dapat saya utarakan adalah menjadi seorang guru mungkin tidak membuat kita kaya tetapi dapat menjadi jalan bagi terbukanya pintu-pintu rahmat Tuhan bagi kita para pencerdas bangsa. Teruslah berjuang demi tercapainya cita-cita mulia Pendidikan kita yaitu mencerdaskan bangsa karena Bapak B.J. Habibie pernah berkata “Masa depan Indonesia ditentukan oleh keunggulan sumber daya manusia Indonesia yang memiliki nilai budaya, memahami dan menguasai mekanisme pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi”.

Profil Penulis

Nama:Adriansyah, S. Pd
Tempat, tanggal lahir:Padang, 2 Maret 1997
Status Keluarga:Belum Menikah
Status Bekerja:Guru Tidak Tetap Yayasan
Jabatan:Guru Mapel Sejarah
Alamat Tugas:Margakaya, Pringsewu
Alamat Tempat Tinggal:Margorejo, Metro Selatan
No. HP/WA:085266549621
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top