Pondok Pesantren Insan Mulia Boarding School mengintegrasikan dua kurikulum yakni kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah baik Dinas Pendidikan Nasional Untuk tingkat SMP dan SMA ataupun Departemen Agama dan Kurikulum Pesantren kekhasan IMBOS.
Kurikulum Kekhasan Pesantren IMBOS adalah program pendidikan yang diselenggarakan di pesantren. Kurikulum ini fokus pada pendidikan agama Islam, pembelajaran Al-Quran, hadist, fiqih, tafsir, dan berbagai aspek keagamaan lainnya. Selain itu, kurikulum kekhasan pesantren juga sering mencakup pelajaran kehidupan sehari-hari, bahasa Arab, dan keterampilan khusus seperti seni bela diri (pencak silat) serta kegiatan kedisiplinan dan kepemimpinan. Kurikulum ini berbeda dari kurikulum sekolah formal dan menekankan nilai-nilai agama, etika, dan tradisi Islam.
Mata pelajaran di pesantren biasanya memiliki fokus yang kuat pada pendidikan agama Islam, tetapi juga bisa mencakup beberapa mata pelajaran lain yang mendukung pemahaman agama dan kehidupan sehari-hari. Beberapa mata pelajaran yang umumnya diajarkan di pesantren meliputi:
- Al-Quran: Pembelajaran Al-Quran, termasuk hafalan dan pembacaan kitab kuning.
- Hadist: Studi tentang hadis (tradisi dan perkataan Nabi Muhammad SAW) untuk memahami ajaran Islam.
- Fiqih: Pembelajaran tentang hukum Islam, tata cara ibadah, dan peraturan agama.
- Aqidah: Studi tentang keyakinan dan akidah dalam Islam.
- Tafsir: Penafsiran Al-Quran untuk memahami makna dan konteks ayat-ayatnya.
- Bahasa Arab: Untuk memahami Al-Quran dan sumber-sumber agama dalam bahasa aslinya.
- Sejarah Islam: Untuk memahami sejarah perkembangan Islam dan tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam.
- Adab (Etika): Pendidikan tentang perilaku yang baik, etika, dan tata krama dalam kehidupan sehari-hari.
- Seni Bela Diri: Beberapa pesantren juga mengajarkan seni bela diri seperti pencak silat untuk melatih fisik dan disiplin.
- Kajian Bahasa Inggris: Dalam beberapa pesantren, bahasa Inggris diajarkan sebagai mata pelajaran tambahan.
Agenda Mulazamah
Agenda kegiatan di pesantren yang dinamakan “mulazamah” adalah program khusus yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengukur tingkat komitmen serta ketaatan siswa terhadap ibadah dan amal sholeh dalam lingkungan pesantren. Kegiatan ini sering kali melibatkan berbagai aspek ibadah dan amal sholeh dalam agama Islam.
Dalam konteks pesantren, agenda “mulazamah” bisa mencakup:
- Hafalan Al-Quran: Siswa diwajibkan untuk menghafal dan memelihara hafalan Al-Quran dengan tekun. Mereka mungkin memiliki target hafalan yang harus mereka capai dalam periode tertentu.
- Shalat Jamaah: Siswa diharapkan untuk melakukan shalat berjamaah (berkelompok) secara teratur, terutama shalat lima waktu, dan menjadi pemimpin shalat jika memungkinkan.
- Kajian Keagamaan: Pesantren biasanya memberikan pelajaran agama, termasuk tafsir Al-Quran, hadis, fiqih, aqidah, dan pembelajaran Islam lainnya.
- Kegiatan Sosial: Ini mungkin mencakup kegiatan bakti sosial, seperti membantu masyarakat sekitar, membantu sesama siswa, atau berkontribusi pada kegiatan kebaikan lainnya.
- Dzikir dan Doa: Siswa mungkin diwajibkan untuk melibatkan diri dalam dzikir (pengingatan Allah) dan berdoa secara rutin.
- Kegiatan Keagamaan Khusus: Seperti shalat sunnah, puasa sunnah, dan ibadah-ibadah tambahan lainnya.
Program “mulazamah” bertujuan untuk menciptakan lingkungan di pesantren yang memotivasi siswa untuk meningkatkan tingkat ibadah dan amal sholeh mereka serta meningkatkan kualitas spiritual mereka. Ini adalah salah satu aspek penting dalam pendidikan pesantren yang menekankan kehidupan keagamaan yang kokoh.
Kurikulum Tahfizh
Kurikulum tahfidz di pesantren adalah program pendidikan yang dirancang khusus untuk mengajarkan siswa dalam pesantren untuk menghafal Al-Quran secara lengkap. Fokus utama dari kurikulum tahfidz adalah memungkinkan siswa untuk menghafal seluruh teks Al-Quran dengan benar dan tepat, serta memelihara hafalan mereka.
Kurikulum tahfidz di pesantren mencakup hal-hal berikut:
- Hafalan Al-Quran: Siswa diberikan teks Al-Quran dan diberi target untuk menghafalnya. Mereka akan bekerja secara rutin untuk mengingat setiap ayat dan surah. Target hafalan Al Qur’an santri adalah 2 juz setiap jenjang kelas (Sampai dengan lulus ; SMP = 6 Juz; SMA = 12 Juz)
- Program Takhasus adalah program khusus di kurikulum tahfizh dengan target santri memiliki hafalan 30 Juz.
- Pelafalan dan Tajwid: Selain menghafal, siswa juga belajar pelafalan yang benar dan aturan tajwid, yaitu aturan bacaan Al-Quran.
- Memahami Makna Al-Quran: Dalam beberapa pesantren, siswa juga diajarkan untuk memahami makna ayat-ayat Al-Quran yang mereka hafal.
- Pemeliharaan Hafalan: Siswa diajarkan bagaimana menjaga dan memelihara hafalan mereka dengan cara terus mengulang bacaan Al-Quran yang telah dihafal.
- Kurikulum tahfidz di pesantren memiliki tujuan utama untuk memungkinkan siswa untuk menjadi hafidz atau hafidzah (orang yang menghafal Al-Quran) dengan baik dan benar, sehingga mereka dapat membaca dan memahami Al-Quran serta menjalankan ajaran Islam dengan lebih baik. Ini adalah salah satu komponen penting dari pendidikan agama di pesantren.
Kajian Kemuslimahan
Kajian kemuslimahan di pesantren adalah program atau kegiatan khusus untuk siswa putri yang bertujuan untuk mendalami dan memahami ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Kajian ini tidak hanya fokus pada aspek keagamaan, tetapi juga mencakup bagaimana nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam dapat diaplikasikan dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lingkungan sekitar.
Kajian kemuslimahan dapat mencakup topik-topik seperti etika Islam, tata cara beribadah, kepemimpinan berbasis Islam, filantropi, kewirausahaan syariah, isu-isu sosial dalam Islam, dan banyak lagi. Tujuan dari kajian ini adalah untuk membantu siswa pesantren memahami bahwa Islam bukan hanya ibadah di dalam masjid, tetapi juga bagaimana Islam menjadi panduan dalam seluruh aspek kehidupan mereka.
Program kajian kemuslimahan bertujuan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang Islam sehingga mereka dapat menjadi muslim yang lebih baik dan memberikan kontribusi positif dalam masyarakat.
Program Kebahasaan
Program kebahasaan di pesantren berkaitan dengan pengajaran dan pemahaman bahasa tertentu dalam konteks keagamaan Islam. Ini mungkin mencakup:
Pengajaran bahasa Arab: Bahasa Arab memiliki peran penting dalam agama Islam karena Al-Quran ditulis dalam bahasa Arab. Program kebahasaan di pesantren seringkali fokus pada pengajaran bahasa Arab agar santri dapat membaca, memahami, dan mengkaji teks suci Al-Quran.
Pemahaman bahasa Arab: Selain sekadar mengajarkan bahasa Arab, program-program ini juga mungkin mencakup pemahaman tata bahasa dan kosakata bahasa Arab, terutama yang berkaitan dengan teks-teks agama.
Keterampilan berbicara: Program kebahasaan juga dapat mencakup pengembangan keterampilan berbicara bahasa Arab agar santri dapat berkomunikasi dalam bahasa tersebut.
Bahasa Inggris: Selain bahasa Arab, pesantren juga dapat mengajarkan bahasa Inggris yang diperlukan untuk menghadapi dunia digital dan dunia modern terkini.
Program-program kebahasaan ini bertujuan untuk membantu santri memahami dan mengembangkan kompetensi dalam bahasa tertentu agar dapat lebih mendalam dalam studi agama Islam dan berkomunikasi dalam konteks keagamaan.